Jumat, 30 September 2011

Pengusaha Kurang Perhatikan Etika Bisnis



Pengusaha Kurang Perhatikan Etika Bisnis

SEMARANG - Sebuah perusahaan atau pengusaha dalam menjalankan bisnisnya bukan hanya untuk meraih keuntungan saja, namun juga mempunyai etika yang harus dipatuhi dalam bersaing dengan kompetitor maupun etika kepada masyarakat. Sebab, etika bisinis mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada hukum dagang.
Dengan demikin iklim usaha dapat kondusif dan perekonomian dapat melaju pesat. ”Selama ini pengusaha kurang memperhatikan etika bisnis ini. Mereka cenderung hanya mengejar keuntungan saja,” kata Dosen FE Undip Drs Ibnu Widiyanto MA Ph.D dalam seminar Internasional ”On Nusiness Ethics” di ruang serba guna Dekanat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undip, Tembalang, Selasa (27/9).
Ibnu memandang, etika bisnis sangat berperan untuk membangun keandalan, kredibilitas, dan integritas sebuah perusahaan. ”Tentu saja, jika para pengusaha menjauhi etika ini, dapat dipastikan usaha mereka akan jatuh sebab dijauhi oleh masyarakat baik produk dan perusahaannya,” tutur Ibnu.
Dia mengatakan, etika bisnis dalam artian apa yang dilakukan harus memperhatikan baik dan buruk. ”Apakah bisnis saya sudah menghasilkn sesuatu bagi masyarakat atau karyawan saya,” ungkap pembantu direktur I Program Magister Manajemen Undip ini.
Ibnu menyebutkan, ada beberapa prinsip yang harus dipegang pebisnis antara lain etika dan perilaku yang positif, kejujuran dan integritas, bertanggung jawab, menghormati hukum dan mau mematuhi, saling menghargai baik dengan kompetitor dan masyarakat.
”Masyarakat sekarang sudah jeli dan pintar untuk memilah produk dan perusahaan yang baik untuk dirinya. Ini yang harus direspon oleh perusahaan,” tandas Ibnu.
Direktur PT Citra Omega Alam Lestari Dr Ir Harry Miarsono menambahkan, membangun reputasi pada karyawan, pelanggan dan publik sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi.
”Ada banyak manfaat dengan menjalankan etika bisnis ini,” kata Harry. Dengan etika ini, lanjutnya, banyak keuntungan yang diraih antara lain meningkatkan keyakinan  untuk menanamkam modal dan mampu mendongkrak kepercayaan masyarakat pad produk dan layanan perusahaan.
Sementara itu, ketua panitia seminar Harjun Muharam SE ME mengatakan, seminar ini diadakan agar mahasiswa FEB lebih memahami etika bisnis jika kelak menjalankan sebuah bisnis. ”Jika mau mencermati, etika bisnis ini merupakan investasi jangka panjang sebuah perusahaan,” kata Harjum.
Menurut dia, pemerintah sebagai regulator juga harus menjadi filter bagi perusahaan yang menyalahi etika bisnis ini.
”Ekonomi kita sekarang telah menjadi kapitalis. Mau tidak mau harus ada regulasi yang memaksa pengusaha untuk saling menghargai bukan saling menjatuhkan. banyak pengusaha yang memandang etika bisnis ini menjadi penghalang untuk meraih keuntungan,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar