Senin, 21 Februari 2011

PERLUKAH CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN?

TUGAS II: ‘PEREKONOMIAN INDONESIA’
NAMA : Hikmah Wisasmita
NPM : 10208598
KELAS : 3EA12


Dalam teori ekonomi, inflasi yang terlalu rendah belum tentu baik, demikian juga inflasi yang terlalu tinggi, jelas sangat tidak baik bagi suatu perekonomian. Lalu berapa tingkat inflasi yang ideal? Dalam textbook ilmu ekonomi tidak ada yang mencantumkan secara pasti berapa tingkat inflasi yang paling ideal, tetapi hanya bisa diperkirakan menurut keadaan suatu negara. Untuk negara sekelas Amerika Serikat (AS) misalnya, dapat dikatakan bahwa laju inflasi 5 persen adalah sudah dianggap terlalu tinggi. Sebaliknya untuk negara berkembang sekelas Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan banyak masalah transportasi dan kesenjangan antar daerah, mungkin 5 persen itu terlalu rendah.
Namun, kalau dilihat pengalaman Indonesia masa lampau di mana inflasi selama orde baru yang rata-rata 8 persen dengan laju pertumbuhan yang dicapai rata-rata 7 persen setahun serta pengangguran terbuka hanya 4 persen, maka dapat disimpulkan bahwa inflasi yang berada pada level 5 sampai dengan 9 persen bagi Indonesia adalah suatu tingkat yang tampaknya cukup ideal.
Untuk tingkat inflasi yang rendah, pengalaman empiris dalam kurun waktu 5 tahun terakhir menunjukkan bangsa Indonesia telah membayar suatu harga yang mahal untuk tingkat inflasi di bawah 5 persen, tidak saja dalam bentuk pengangguran yang tinggi dan pertumbuhan yang rendah, tetapi juga kerugian lain yang cukup besar, terutama bagi Bank Indonesia (BI) yang harus membayar bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Sampai akhir Agustus 2006, penempatan dana perbankan pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) masih sangat tinggi, yakni Rp 183,385 trilyun atau meningkat 153,9 persen dibandingkan akhir tahun 2005 sebesar Rp 72,238 trilyun.

Peran Pemerintah
Apakah pengeluaran dana pemerintah tersebut boleh dikatakan telah salah jalan, sehingga alirannya perlu dikoreksi? Jika dikoreksi, siapa yang harus mengoreksi? Perbankan dan sektor swasta untuk sementara masih belum dapat diharapkan terlalu banyak untuk menggeliatkan ekonomi pada saat ini, karena situasinya tampaknya belum memungkinkan, meskipun BI rate sudah turun. Jadi tinggal pemerintah yang paling diharapkan untuk mengatasi kelesuan yang sedang terjadi.
Campur tangan pemerintah diperlukan saat ini hanya sifatnya ad hoc, yaitu hanya untuk mengoreksi dan memberikan stimulus pada perekonomian yang sedang lesu. Dalam pengertian ini, pemerintah bisa dipandang masih tetap berfungsi sebagai fasilitator yang mengisi kekosongan. Setelah roda perekonomian berjalan baik, maka pemerintah harus kembali menjalankan fungsinya hanya sebagai regulator.
Cara campur tangan pemerintah itu dapat dilakukan dengan memberikan perhatian kepada upaya pemeliharaan, perbaikan, dan pembangunan infrastruktur, baik di pedesaan maupun perkotaan, sebab semua itu akan dapat segera menciptakan lapangan kerja serta menunjang pertumbuhan sektor swasta dan pertumbuhan ekonomi, di samping mengatasi supply bottlenecks yang akan memperlancar arus barang.
Apakah cara-cara seperti itu ada harga yang harus dibayar? Tentu ada, karena tidak ada suatu kebijakan yang tidak berimplikasi lain. Implikasi itu di antaranya inflasi dalam jangka pendek jelas akan naik sedikit, dan defisit anggaran juga akan mengalami kenaikan sedikit. Akan tetapi, harga seperti itu tampaknya masih lebih rendah bila dibandingkan opsi-opsi lainnya di tengah sektor riil yang belum juga secara signifikan pada perbaikan.
Di samping itu, kenaikan pengeluaran pemerintah akan lebih menggerakkan perekonomian dengan lebih cepat lagi dalam jangka menengah, sehingga dampaknya pada penerimaan pajak tentu akan meningkat, penyediaan barang menjadi bertambah, dan defisit anggaran dapat kembali diturunkan.
Penulis, dosen FE dan Pascasarjana Program MM Undiknas Denpasar, serta Kepala Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Undiknas Denpasar.
* Perbankan dan sektor swasta untuk sementara masih belum diharapkan terlalu banyak untuk menggeliatkan ekonomi saat ini.
* Campur tangan pemerintah diperlukan saat ini hanya sifatnya ad hoc, yaitu hanya untuk mengoreksi dan memberikan stimulus pada perekonomian yang sedang lesu.
* Implikasi di antaranya, dalam jangka pendek jelas akan naik sedikit, dan defisit anggaran juga akan mengalami kenaikan sedikit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar