Sabtu, 04 Desember 2010

Tema: Kepuassan
judul : pengukuran tingkat kepuasan tertanggung PT. Asuransi jasa Indonesia
Pengarang : Hotniar Siringoringo
Tahun : 2003
LBM:Adanya keinginan dari konsumen menjadi acuan khusus bagi setiap perusahaan yang bergelut dibidang jasa agar terus dapat memberikan loyalitas yang harus sesuai dengan apa yang diharapkan, agar konumen atau nasabah tidak beralih terhadap produk produk lain.
Masalah :Loyalitas yang diberikan menjadi kendala dalam pengembangan
dan perubahan keadaan terhadap produk sejenis
Tujuan :Mengukur tingkat kepuasan nasabah mengetahui wujud pelayanan yang diberikan
Metodologi :
a. Data dan variabel : data primer
1. pelayanan
2. klaim
model : sampling random
tahapan penelitian : analisis dat secara statistic deskriptif
Hasil : terhadap variabel yang d uji memiliki hasil yang baik bagi perusahaan pada segi pelayanan, klaim dan resiko sendiri, yang bearti memiliki nilai positif namun masih harus selalu mengembangkan keadaan yang ada sesuai dengan setiap perubahan sehingga karyawan merasakan kepuasan terhadap apa yang dilakukan maka secara tidak langsung memberikan hasil yang maksimal terhadap perusahaan.
Kesimpulan : Pada umumnya nasabah memiliki keinginan yang berbeda tiap waktu, sehingga karyawan akan selalu merasakan keadaan yang berbeda dan mempengaruhi tingkat kepuasan kerja dalam setiap indicator
Saran :hal ini masih terbatas sehingga perlu diperluas untuk konsep yang lebih dalam untuk melihat tingakat kepuasan nasabah dengan masing-masing indikator

REVIEW JURNAL 2

Tema : Kepuassam
bjudul : Pengaruh budaya organisasi dan komitmen organisasional terhadap kepuasan kerja karyawan.
Pengarang : Klara Innata
Tahun : 2009
LBM : dalam organisasi industri, manusia sebagai pembentuk tujuan organisasi yang dipandang sangat penting dan khusus untuk mencapai suatu tujuan yang dapat didukung oleh kepuasan kerja karyawan.
Masalah:Terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja
terdapat pengaruh komitmen organisasional terhadap kepuasan kerja
komitmen organisasional terhadap kepuasan kerja
Tujuan:Memberikan panduan terhadap organisasi dalam berprilaku
Metodologi :
Data dan variabel : menggunakan variabel bebas berupa
1.Organisasi
2.Komitmen organisasional
model : sampling purposive
tahapan penelitian :
1. pengujian validitas untuk skala kepuasan kerja
2. pengujian reliabilitas alat ukur
Hasil dan kesimpulan :
Hasil : Dari setiap pengujian memberikan adanya keterkaitan yang saling berhubungan erat, yang jika masing-masing memiliki nilai yang kurang dapat terjadi hambatan dalam kegiatan yang berkaiatan langsung dengan kepuasan kerja terhadap aspek pendukung.
Kesimpulan : Berdasarkan analisis suatu karyawan memiliki pengaruh yang signifikan dari budaya organisasi terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasional, maka akan saling memiliki timbale balik satu sama lain.
Saran:bagi perusahaan dapat selalu meningkatkan kondisi aspek budaya organisasi yang melibatkan seluruh karyawan.

REVIEW JURNAL 1

Tema/topik : kepuasan
judul : analisis kepuasan pelanggan pada produk tepung ketan merk rose brand PT. Sungai Budi Jakarta
Pengarang : Hernama
Tahun : 2006
LBM : Dengan semakin pesatnya persaingan, maka perusahaan melakukan strategi dalam pemasarannya. Maka hal yang mendasar dalam pemasaran adalah memahami titik sentralnya yaitu kepuasan konsumen. Yang dapat terkait dalam kepuasan dengan kualitas produk, karena kepuasan menjadi talak ukur terhadap suatu produk.
Masalah : 1. Apakah konsumen puas dengan produk tepung ketan yang dihasilkan oleh PT. Sungai Budi Jakarta?
2. faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen?
3. bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi kepuasan konsumen?
Tujuan : 1. Menaikkan laba pada perusahaan
2. menganalisa kualitas produk yang dipandang dari sisi puas atau tidaknya konsumen terhadap suatu produk
d.Metodologi :
a. Data dan variabel : data primer dengan variable tingkat kepuasan,
1. sangat puas
2. puas
3. netral
4. tidak puas
5. sangat tidak puas
b. model : sampling secara acak
c. tahapan penelitian :
menganalisis tingkat kepentingan kinerja
Pemetaan karakteristik responden
tahap uji hipotesis
Hasil dan kesimpulan :
Hasil : hanya ada dua indikator yaitu :
Ho : pelanggan tidak merasa puas terhadap produk tepung ketan merk rose brand di PT. Sungai Budi.
Ha : pelanggan tidak merasa puas terhadap produk tepung ketan merk rose brand di PT. Sungai Budi.
Jika nilai Ho lebih kecil dibanding dengan Ha maka, Ho ditolak dan berarti konsumen merasa puas terhadap produk tepung ketan merk rose brand di PT. Sungai Budi.
Kesimpulan : Pada umumnya konsumen merasa puas terhadap kualitas produk tepung ketan merk rose brand di PT. Sungai Budi, maka dari indicator yang ada perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan indicator higienis dan kualitas
Saran:
a. Bagi penulis berikutnya disarankan menambah variabel tingkat pembanding dengan produk jenis sesama.

Review jurnal 1

Analisis Faktor-Faktor yang Paling Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Warnet

PENDAHULUAN
Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia berkembang sangat pesat.
Menurut data IDC (Internet Indo Data Centra Indonesia), ada sekitar 196 juta
pengguna Internet di seluruh dunia sampai akhir tahun 1999, dan menjadi 502 juta
pengguna pada tahun 2003. Saat ini pengguna internet di Indonesia sebanyak 20
juta orang diperkirakan akan bertambah sebanyak 5 juta orang di tahun 2007.
Salah satu fenomena yang terjadi dengan pesatnya pertambahan pengguna internet
di Indonesia adalah warung internet dan online shopping. Dari pengguna internet
sebanyak 20 juta orang, 40% diantaranya mengakses internet dari warnet.
Pada saat ini Awari (Asosiasi Warung Internet Indonesia) memperkirakan
jumlah warnet yang tersebar di Indonesia telah mencapai lebih dari 10 ribu.
Omset bisnis warung internet di Indonesia mencapai 180 miliar per bulan dengan
margin keuntungan hanya 5%, dengan demikian para pengusaha warnet perlu
mengetahui apakah konsumen telah puas terhadap produk yang telah ditawarkan
atau dipasarkan.
Tingkat persaingan yang sangat tinggi, juga dialami oleh warnet yang
terletak di sekitar Universitas Tarumanegara. Sehubungan dengan hal ini, maka
untuk memenangkan persaingan perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor apa
saja yang menyebabkan konsumen warnet puas.

Pokok Permasalahan Penelitian

Masalah yang akan dibahas oleh penulis disini adalah faktor-faktor apa
saja yang menyebabkan konsumen warnet puas dan seberapa besarkah pengaruh
faktor-faktor tersebut terhadap kepuasan konsumen warnet khususnya yang ada
disekitar Tarumanagara.

KERANGKA TEORI PERILAKU KONSUMEN
Perilaku Konsumen

Menurut John C. Mowen (1995:5), perilaku konsumen adalah sebagai
berikut: “Consumer Behavior is defined as the study of the buying units and the
exchange processes involved in acquiring, consuming and disposing of goods,
services, experiences and ideas.”
Studi tentang perilaku konsumen adalah studi mengenai bagaimana para
individu membuat keputusan untuk menggunakan dana yang dimiliki untuk
kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan konsumsi menyangkut
bagaimana, dimana, mengapa, berapa banyak, serta berapa sering membeli.

Kepuasan Konsumen
Menurut John C. Mowen (2000:512), Kepuasan Konsumen adalah
“Consumer Satisfaction is defined as the overall attitude regarding a good or
service after its acquisition and use.”
Definisi dari kepuasan konsumen disini adalah keseluruhan sikap yang
timbul setelah membeli atau menggunakan sebuah produk atau jasa.

Atribut-Atribut Pembentuk Kepuasan Konsumen

Menurut Hawkins dan Lonney (jurnal Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesetiaan terhadap merk pada konsumen pasta gigi Pepsodent di Surabaya,
2003:102), atribut-atribut pembentuk customer satisfaction dikenal dengan “The
Big Eight” yang terdiri dari:
a. Value to Price Relationship
Artinya bahwa hubungan antara harga dan nilai produk ditentukan oleh
perbedaan antara nilai yang diterima pelanggan terhadap suatu produk yang
dihasilkan oleh badan usaha.
b. Product Quality
Artinya merupakan mutu dari semua komponen-komponen yang membentuk
produk sehingga produk tersebut mempunyai nilai tambah.
c. Product Features
Artinya merupakan komponen-komponen fisik dari suatu produk yang
menghasilkan.
d. Reliability
Artinya merupakan gabungan dari kemampuan suatu produk dari badan usaha
yang dapat diandalkan, sehingga suatu produk yang dihasilkan dapat sesuai
dengan apa yang dijanjikan oleh badan usaha.
e. Warranty
Artinya penawaran untuk pengembalian harga pembelian atau mengadakan
perbaikan terhadap produk yang rusak dalam suatu kondisi dimana suatu
produk mengalami kerusakan setelah pembelian.
f. Response to and Remedy of Problems
Artinya merupakan sikap dari karyawan di dalam memberikan tanggapan
terhadap keluhan atau membantu pelanggan didalam mengatasi masalah yang
terjadi.
g. Sales experience
Artinya merupakan hubungan semua antar pribadi antara karyawan dengan
pelanggan khususnya dalam hal komunikasi yang berhubungan dengan
pembelian.
h. Convenience of Acquisition
Artinya merupakan kemudahan yang diberikan oleh badan usaha kepada
pelanggan terhadap produk yang dihasilkannya.

Pengertian Jasa
Menurut Kotler (2000:486) jasa adalah “setiap tindakan atau kegiatan
yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.”
Jasa merupakan pelayanan langsung dari produsen pemberi jasa kepada
para konsumennya. Karena bersifat langsung, maka karakteristik atau ciri-ciri
dari pelayanan jasa berbeda dengan produksi dan pemasaran barang.Pemasaran
jasa bersifat sensitif dalam menghayati kebutuhan konsumennya. Para tenaga
pemasar harus selalu dekat dan terus menerus memperhatikan para konsumennya.

METODE PENELITIAN

Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini obyek yang diteliti adalah pelanggan atau pengunjung
warung internet di sekitar kampus Untar 2. Warung internet yang disurvey
berjumlah 10 (sepuluh) warnet yaitu Jordan, Q net, I Dunia, SS, D-base, Telkom,
Meganet, Logos, Gravity, dan Heroes. Penelitian dilakukan dengan melakukan
penyebaran kuesioner selama dua hari berturut-turut di warung internet tersebut

Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah gabungan antara riset
eksploratori dan riset deskriptif. Penelitian ini diawali dengan penelitian
eksploratori yang kemudian diteruskan dengan riset deskriptif.
Menurut Malhotra (2004:78) descriptive research adalah :
“A type of conclusive research that has as its major objective the description of
something – usually market characteristics or functions. Thus, a descriptive
design requires a clear specification of the who, what, when, where, why and way
(the six Ws) of the research”.
Berdasarkan teori tersebut maka pertanyaan dalam kuesioner penelitian
diarahkan untuk menjawab keenam W tersebut.

Pembatasan Ruang Lingkup Penelitian Dan Pemilihan Atribut Yang Akan
Diteliti

Berdasarkan data dari Asosiasi Pengusaha Warnet Komunitas Telematika
(APWKOMITEL) (http://www.apwkomitel.org/warnetjakarta.htm), di Jakarta
sendiri tercatat 133 warnet dan jumlah ini diyakini hanya separuh dari total
keseluruhan warnet yang ada dan jumlahnya terus berkembang.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka penulis memutuskan untuk
membatasi ruang lingkup penelitian menjadi sekitar kampus khususnya
Universitas Tarumanagara. Dasar pertimbangan lain adalah karena penulis
melihat banyaknya warnet yang terus bermunculan di sekitar kampus Universitas
Tarumanagara.
Pemilihan Atribut Yang Akan Diteliti

Pemilihan atribut yang akan diteliti berdasarkan salah satu survey yang
diadakan secara online oleh pintunet.com terhadap warnet 7th Net di Jakarta Barat
(http://www.pintunet.com/produk.php?%20vproduk_id=p888600
&vpid=5503010301). Di dalam survey tersebut terdapat atribut seperti frekuensi
kunjungan, fasilitas, kecepatan akses, suasana, pelayanan, dan harga yang
dibayarkan. Pertimbangan lain yang dilakukan penulis adalah karena penulis juga
merupakan salah satu pelanggan warnet yang menggunakan fasilitas dari warnet
secara berkala.
Berdasarkan survey yang sudah ada dan pengalaman penulis sebagai
pelanggan warnet, maka penulis memutuskan untuk memilih atribut yang diteliti
berdasarkan survey yang sudah ada ditambah dengan atribut lokasi yang dianggap
penulis dapat mempengaruhi kepuasan konsumen warnet. Atribut lokasi ini
dianggap penting oleh penulis karena lokasi warnet yang dekat dan mudah
didatangi bisa menjadi salah satu faktor penyebab kepuasan konsumen. Frekuensi
kunjungan akan menjadi ukuran untuk tingkat kepuasan konsumen. Selanjutnya
enam atribut yang akan diteliti yaitu, lokasi, fasilitas, kecepatan akses, suasana,
pelayanan dan harga yang dibayarkan akan diteliti dengan menggunakan daftar
pertanyaan berupa kuosioner.

Desain Pertanyaa Pertanyaan atau kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diajukan kepada
para pengunjung atau responden sebagai obyek penelitian dan dilengkapi dengan
baris sebagai tempat untuk jawaban pada responden.
Skala yang dipergunakan adalah Skala Likert. Menurut Supranto
(2001:84-85) format tipe Likert dirancang untuk memungkinkan pengunjung
menjawab dalam berbagai tingkatan pada setiap butir – butir yang menguraikan
produk / jasa.

Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
non probability sampling dimana pemilihan anggota populasi untuk masuk dalam
sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan subyektif peneliti. Pertimbangan
dibuat berdasarkan faktor biaya, waktu, lokasi, informasi yang dibutuhkan, dan
sebagainya.
Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam metode non probability
sampling adalah judgement sampling.

Sampel Penelitian
1. Dari hasil analisis karakteristik respoden kita dapat mengetahui beberapa hal
sebagai berikut:
a. Faktor lokasi mempengaruhi kepuasan konsumen dengan jumlah rata-rata
yang menjawab sangat setuju sebanyak 47,5% dan jumlah rata-rata yang
menjawab setuju sebanyak 40%.
b. Faktor harga mempengaruhi kepuasan konsumen dengan jumlah rata-rata
yang menjawab sangat setuju sebanyak 65,8% dan jumlah rata-rata yang
menjawab setuju sebanyak 27,5%.
c. Faktor fasilitas warnet mempengaruhi kepuasan konsumen dengan jumlah
rata-rata yang menjawab sangat setuju sebanyak 79,2% dan jumlah rata-
rata yang menjawab setuju sebanyak 18,3%.
d. Faktor kecepatan akses internet mempengaruhi kepuasan konsumen
dengan jumlah rata-rata yang menjawab sangat setuju sebanyak 72,5% dan
jumlah rata-rata yang menjawab setuju sebanyak 22,5%.
e. Faktor suasana warnet mempengaruhi kepuasan konsumen dengan jumlah
rata-rata yang menjawab sangat setuju sebanyak 58,3% dan jumlah rata-
rata yang menjawab setuju sebanyak 36,7%.
f. Faktor pelayanan mempengaruhi kepuasan konsumen dengan jumlah rata-
rata yang menjawab sangat setuju sebanyak 55,8% dan jumlah rata-rata
yang menjawab setuju sebanyak 37,5%.
2. Dari analisis korelasi dapat dilihat bahwa korelasi terhadap dependen variabel
rendah sekali yang disebabkan oleh sulitnya penentuan nilai Y.
3. Dari analisis regresi berganda dapat dilihat bahwa model yang didapatkan
tidak dapat mewakili pendapat responden mengenai faktor-faktor yang ada.
4. Berdasarkan perbandingan nilai R2, maka dapat dilihat bahwa faktor
kecepatan akses internet (x4) mempunyai pengaruh paling besar terhadap
kepuasan konsumen (Y). Faktor kedua yang paling mempengaruhi adalah
fasilitas warnet (x3).

SARAN

Dengan hasil kesimpulan yang telah didapatkan beberapa saran yang
diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Oleh karena itu pengusaha warnet hendaknya melakukan survey untuk
mengetahui kepuasan konsumen pengguna warnetnya.
2. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa faktor kecepatan akses internet
dan faktor fasilitas warnet paling besar mempengaruhi kepuasan konsumen
sehingga para pengusaha warnet hendaknya menginvestasikan modalnya
untuk kedua faktor tersebut dengan tidak melupakan faktor lainnya, seperti
suasana warnet dan pelayanan
3. Pengusaha warnet hendaknya melakukan standarisasi tugas untuk orang yang
akan melakukan pelayanan seperti kasir agar dapat melayani konsumen
dengan ramah dan cepat, mengatur jam kerja para karyawannya agar kinerja
mereka maksimal, tidak membuat promosi yang berlebihan, dan mengetahui
bagaimana cara konsumen menilai warnetnya.

KEPUSTAKAAN
Aritonang, Lerbin R.. 1998. Penelitian Pemasaran. Jakarta : UPT Penerbitan
Universitas Tarumanagara

Tugas Mata Kuliah Perilaku Konsumen

Kata Pengantar

Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.

Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.



































Pembahasan

Perilaku Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain adalah :
Menurut James F. Engel – Roger D. Blackwell – Paul W. Miniard dalam Saladin terdapat tiga faktor yang mempengaruhinya, yaitu :

•Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
•Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
•Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.
Menurut Kotler dan Armstrong (1996) terdapat dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
•Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan prilaku konsumen. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.


•Faktor internal
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor internal adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu.

Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan perilaku konsumen terdiri dari 2 bagian yaitu :

a.Pendekatan Kardinal atau Cardinal Approach

Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsiAsumsi dari pendekatan ini adalah sebagai berikut:

1.Konsumen rasional, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
2.Berlaku hukum Diminishing marginal utility, artinya yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus.
3.Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah satu barang di dalam pendekatan kardinal harganya melonjak.
4.Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari tingkat kepuasan di dalam pendekatan kardinal semakin banyak konsumen mempunyai uang maka semakin banyak mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka..
5.Total utility adalah additive dan independent. Additive artinya daya guna dari sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4 …. Xn dan sebaliknya.
Penutup

Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan nyata konsumen yang dipengaruhi faktor-faktor kejiwaan dan faktor luar lainnya yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang dan jasa yang diinginkannya. Perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain keyakinan konsumen terhadap produk yang bersangkutan, keyakinan terhadap referensi serta pengalaman masa lalu konsumen. Berkaitan dengan keinginan konsumen untuk membeli dikenal istilah minat beli. Minat beli merupakan bagian dari proses menuju kearah tindakan pembelian yang dilakukan seorang konsumen

Daftar Pustaka

http://broncu.blogspot.com/2010/05/perilaku-konsumen.html

Tugas mata kuliah Perilaku Konsumen ( Perilaku konsumen)

Kata Pengantar

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang. Perilaku Konsumen menurut Schiffman (2004) adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Pada dasarnya perilaku konsumen merupakan tindakan atau perilaku, termasuk didalamnya aspek-aspek yang mempengaruhi tindakan itu, yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan produk (barang dan jasa) guna memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen menurut Engel (1994) adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses yang mendahului dan menyusul dari tindakan ini. Mowen (1990) mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah studi unit-unit dan proses pembuatan keputusan yang terlibat dalam menerima, menggunakan dan penentuan barang, jasa, dan ide. Difinisi tersebut menggunakan istilah unit-unit pembuat keputusan, karena keputusan bisa dibuat oleh individu atau kelompok. Swastha dan Handoko (1982) mendifinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang dan jasa. Perilaku manusia sangat komplek sehingga sangat sulit digambarkan dengan kata-kata.

Pembahasan

Perilaku konsumen :
Adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Focus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang.

Dua wujud konsumen
1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
2. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.

Production concept
Konsumen pada umumnya lebih tertarik dengan produk-produk yang harganya lebih murah. Mutlak diketahui bahwa objek marketing tersebut murah, produksi yang efisien dan distribusi yang intensif.

Product concept
Konsumen akan menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan tersebut memiliki kualitas yang tinggi, performa yang terbaik dan memiliki fitur-fitur yang lengkap.

Selling concept
Marketer memiliki tujuan utama yaitu menjual produk yang diputuskan secara sepihak untuk diproduksi.

Marketing concept
Perusahaan mengetahui keinginan konsumen melalui riset yang telah dilakukan sebelumnya, kemudian memproduksi produk yang diinginkan konsumen. Konsep ini disebut marketing concept.

Market segmentation
Membagi kelompok pasar yang heterogen ke kelompok pasar yang homogen.

Market targeting
Memlih satu atau lebih segmen yang mengidentifikasikan perusahaan untuk menentukan.

Positioning
Mengembangkan pemikiran yang berbeda untuk barang dan jasa yang ada dalampikiran konsumen.

Penutup

Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan nyata konsumen yang dipengaruhi faktor-faktor kejiwaan dan faktor luar lainnya yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang dan jasa yang diinginkannya. Perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain keyakinan konsumen terhadap produk yang bersangkutan, keyakinan terhadap referensi serta pengalaman masa lalu konsumen. Berkaitan dengan keinginan konsumen untuk membeli dikenal istilah minat beli. Minat beli merupakan bagian dari proses menuju kearah tindakan pembelian yang dilakukan seorang konsumen

Daftar Pustaka

sumber.http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-konsumen-dan-dinamika-psikologisnya/